Selasa, 27 Maret 2018

BATIK SEMBUNG KULON PROGO

Batik Sembung, Batik Khas Kulon Progo

Batik merupakan kain tradisional Indonesia yang patut di lestarikan, Kulon Progo merupakan sebuah kabupaten yang terkenal dengan produksi batiknya, Batik sembung misalnya, Batik sembung yang berada di Kulon Progo memproduksi Batik khas Kulon Progo dengan berbagai motif yang menarik dan menjadi ciri khas yang membedakannya dari kain batik yang lain misalnya batik dengan motif Geblek Renteng, Batik ini mempunyai motif dengan angka 8 sebagai ciri khas dari kain batiknya dengan berbagai warna yang cantik.
Batik Sembung merupakan batik yang diproduksi oleh masyarakat lokal desa sembung, beberapa masyarakat desa batik sembung mempunyai keahlian dapat membuat batik khas kulon progo ini dirumah mereka masing-masing, dengan keahlian yang dimiliki masyarakat batik sembung dapat membuat pesanan para pembeli dengan waktu yang singkat dengan kualitas yang terjamin.
Batik sembung memproduksi batik dengan kualitas yang dapat terpercaya dengan baik, untuk harga setiap batiknya cukup bervariasi namun tetap terjangkau, Batik Kulon Progo ini juga sudah banyak mengexplore produksi batiknya ke berbagai penjuru dunia baik di dalam maupun luar negeri. Biasanya wisatawan memesan batik sembung dalam jumlah yang banyak dan akan dibuat sebagai pakaian seragam. Banyak wisatawan yang ingin belajar proses pembuatan batik sembung ini, pengelola batik sembung juga membuat paket wisata kreatif bagi wisatawan yang ingin belajar lebih dalam tentang proses pembuatan batik khas kulon progo, namun apabila ingin memesan paket wisata kreatif ada baiknya kita mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak pengelola.

Kontak yang bisa di hubungi:
Wa batik sembung : 085743690588
Ig : sembung_batik

Selasa, 13 Maret 2018

STRUKTUR ORGANISASI DESA WISATA DAN CONTOH DES WISATA DENGAN PENGELOLAAN YANG BAIM DAN YANG KURANG BAIK


Struktur Organisasi Desa Wisata

Yang mengisi dan menduduki jabatan pada struktur organisasi Desa Wisata diatas adalah semua lapisan masyarakat yang berada di dalam desa wisata tersebut. Setiap warga masyarakat perlu terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya pembangunan desa wisata. Tak hanya para tetua desa yang menjadi pengurus tetapi para pemuda dan pemudi desa pun harus turut berpartisipasi dalam upaya pembangunan desa wisata. Begitupun sebaliiknya, porsi pengurus atau pengelola desa wisata harus seimbang antara yang tua dan yang muda.
Contoh desa wisata yang mempunyai pengelolaan yang baik dan yang kurang baik :
·         Pengelolaan yang baik
1.       Desa Wisata Panglipuran : Desa wisata Panglipuran telah mempunyai pengelolaan yang baik, hal ini terlihat dengan penghargaan yang diterima oleh Desa Wisata ini. Yaitu penghargaan sebagai Desa Wisata Terbersih di Dunia. Apabila tidak ada pengelolaan yang baik antar masyarakat maka tidak akan mungkin Desa Wisata Panglipuran mendapatkan penghargaan sebagai Desa Wisata Terbersih di Dunia. Pengelola dan wisatawan telah bekerja sama untu bahu membahu menjaga kebersihan desa wisata ini sehingga tidak sulit bagi Desa Wisata panglipuran untuk mendapatkan penghargaan tersebut
2.       Desa Wisata Pentingsari : desa wisata ini juga telah mempunyai pengelolaan yang baik. Mereka memberdayakan semua lapisan masyarakat di desa tersebut. Bahkan mereka juga tidak menutup akses bagi masyarakat dari luar Desa Wisata Pentingsari untuk belajar mengelola sebuah desa wisata. Banyak masyarakat dari luar Jogja yang datang untuk belajar dan sangat disambut baik oleh pengelola Desa Wisata Pentingsari
·         Pengelolaan yang kurang baik
1.       Desa Wisata Ngringginan : desa wisata ini belum mempunyai pengelolaan yang baik. Hal ini terlihat dengan kurang berpartisipasinya anggota masyarakat dari desa tersebut untuk saling membentu usaha pembangunan desa wisata. Hanya beberapa orang saya yang  mengelola Desa Wisata ini. Bahkan rasa memiliki dari masyarakatpun dinilai sangat kurang dan kesadaran akan pengelolaan desa wisata juga sangat rendah.
2.       Desa Wisata Trumpon : Desa Wisata Trumpon saat ini sudah menjadi desa wisata yang mati. Hal ini dikarenakan pengelolaan desa wisata yang terkesan dipaksakan dan menjadikan desa wiata ini tidak beroperasi lagi yang akhirnya menjadi desa wisata mati.



Tambahan nama anggota kelompok:
1. Theresia Satya Christi
2. Almira Farida
3. Bela Almira
4. Cahyo Dedi Derado
5. Dwi Ajeng Ramadhanti 
  

Senin, 12 Maret 2018

MLIPIR DI DESA WISATA NGRINGGINAN


10 Maret 2018 saya dan teman-teman melakukan perjalanan wisata menuju Desa Wisata Ngringginan. Desa Wisata ini terletak di Desa Palbapang, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, daerah Istimewa Yogyakarta. Luas desa wisata ini adalah 0,25 m2 yang dibagi dalam 10 RT dengan total KK adalah 489 dan jumlah penduduk sebesar 1.408 jiwa. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di desa wisata ini adalah petani dan buruh. Selain itu ada pula yang berprofesi sebagai pedagang, wirausaha, dan pegawai pemerintah.
Perjalanan kami dimulai dengan berkumpul di Koperasi Mahasiswa UGM yang lokasinya tepat di depan gedung Sekolah Vokasi UGM. Perjalanan menuju Desa Wisata Ngringginan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dari titik kumpul kita. Akses menuju Desa Wisata Ngringginan sangat mudah yaitu dengan melalui Jalan Bantul dan Jalan Parangtritis, sesampainya di desa wisata tersebut sangat mudah bila ingin menemukan kantor kesekretarian di sana. Kita dapat menggunakan GPS (Gunakan Penduduk Setempat) karena penduduk di Desa Wisata Ngringginan sangat ramah dan dengan suka hati membantu wisatawan yang ingin mengunjungi kantor kesretariatan desa wisata tersebut.  Di kantor kesekretariatan kita bertemu dengan Bapak Widi. Pak widi inilah sang pengelola Desa Wisata Ngringginan.  Pak Widi dengan senang hati menjelaskan sedikit mengenai desa wista ini. Ternyata Desa Wisata Ngringginan ini adalah desa wisata baru yag terbentuk 1 tahun yang lalu dan sedang mengupayakan brand heritage and culture rural tourism. Di Desa Wisata Ngringginan terdapat 7 peninggalan Belanda yaitu museum, pabrik kereta, stasiun kereta, rel kereta, irigasi, sekolah, pasar, dan rumah sakit.
Tak hanya kaya akan peninggalan belanda, namun di Desa Wisata Ngringginan juga mempunyai produk khas yaitu Madu Mongso, Emping, dan Tempe. Pembuatan Madu Mongso ini dipandu langsung oleh Ibu Andriani selaku pembina pembuatan Madu Mongso. 
Keindahan alam yang dipadukan budaya daerah yang masih kental membuat saya betah di Desa Wisata Ngringginan ini. Kami dapat melakukan aktivitas seperti terjun langsung dapam kegiatan di sawah, bermain lesung dan menonton pertunjukan Ketoprak.  Wisatawan juga dapat menginap di rumah warga (home stay). Terdapat 25 home stay yang disediakan oleh warga di Desa wisata ngringginan ini.
Setelah menelusuri wisata alam, wisata kuliner, kini saatnya kami menjelajahi wisata religi di Desa Wisata Ngringginan ini. Di desa wisata ini terdapat gereja yang masih sangat kental dengan budaya Jawa dan Hindunya. Kedua kebudayaan ini bercampur menjadi satu dan membentuk alkulturasi yang indah.  Nama gereja ini adalah Gereja Hati Kudus Yesus atau yang lebih dikenal dengan Gereja Ganjuran.  Gereja ini memiliki arsitektur jawa yang diterapkan pada bangunan gereja berupa pendopo yang semi terbuka dengan atribut keagamaan katolik yang lengkap seperti patung Yesus, patung Bunda Maria, dan patung Santo Yusuf. Tak ketinggalan ruang adorasi yang disediakan bagi peziarah yang menginginkan ruang doa yang tenang dan jauh dari keramaian. Kebudayaan hindu yang sangat nampat terlihat pada bangunan candi yang berada di  belah bangunan gereja. Bangunan candi ini sangat menarik perhatian kami karena banyaknya peziarah yang berdoa dan memasuki candi yang dimana di dalam candi tersebut terdapat pantung Tuhan Yesus. Tak hanya candi hindu yang menarik perhatian, namun ada juga 9 sumber air suci (Air Perwitasari)  yang tepat berada di sebelah kiri candi. Air suci ini melambangkan pembasuhan atau penyucian diri sebelum nantinya peziarah memasuki candi dan berdoa di dalamnya.  Di dalam area candi pun juga terdapat ukiran mengenai kisah sengsara Yesus menuju kematian dan akhirnya bangit dari antara orang mati.
Terdapat pula pemandian suci, di pemandian suci ini peziarah dapat mandi dan membasuk seluruh badannya namun tidak diperkenankan menggunakan sabun, shampo, dan alat pembersih yang mengandung zat kimia lainnya.
Setelah melihat-lihat suasana di Gereja Hati Kudus Yesus kami kembali ke Rumah bapak Widi dan makan siang bersama. Lauk dan sayur yang disajikan pun menggunakan menu desa yang sangat sederhana yaitu nasi + sayur sop + tempe goreng + ayam goreng + krupuk + da teh manis panas. Kami makan dengan cara prasmanan dan makan bersama dengan guyupnya.
Setelah kami semua selesai makan, kami berpamitan kepada pak Widi dan bu Indriani karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 siang. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih karena telah memberikan pengalaman, dan ilmu pengetahuan yang baru kepada kami.

Minggu, 04 Maret 2018

ARIMBI RAKSASA YANG CANTIK JELITA


Arimbi atau Hidimbi (Mahabharata) adalah putri kedua Prabu Arimbaka, raja raksasa negara Pringgandani, dengan Dewi Hadimba. Ia mempunyai tujuh orang saudara kandung, yaitu :  Arimba/Hidimba, Arya Prabakesa, Brajadenta, Brajamusti, Brajalamatan, Brajawikalpa dan Kalabendana.

Perwujudan Arimbi sebagai raksasa

Dalam awal kisahnya, sosok Dewi Arimbi diceritakan sebagai seorang yang berwujud rashaksi, seorang buta (raksasa) perempuan yang menakutkan. Wujudnya yang tidak menarik untuk ukuran seorang perempuan tersebut menjadi penghalang bagi Bima, salah seorang dari lima satria Pandawa, putra Prabu Pandu, raja negara Astina dari permaisuri Dewi Kunti untuk menjatuhkan cinta padanya. Namun karena kesetiaan Arimbi pada Bima meskipun berkali-kali ditolak cintanya, sosok Arimbi berhasil mencuri hati Dewi Kunti, ibunda Bima. Dengan ketabahan dan ketulusan hatinya mencintai Bima, Arimbi pun mendapatkan sabda dari Dewi Kunti dan berubah menjadi seorang gadis yang sangat rupawan sehingga Bima pun tanpa ragu lagi menjatuhkan cinta pada Arimbi.
Dewi Arimbi menikah dengan Bima/Werkudara, Dari perkawinan itu ia mempumyai seorang putra yang diberi nama Gatotkaca. Dewi Arimbi menjadi raja negara Pringgandani, menggantikan kedudukan kakaknya, Prabu Arimba, yang tewas dalam peperangan melawan Bima.

Perwujudan Arimbi sebagai putri yang cantik jelita
Namun karena ia lebih sering tinggal di Kesatrian Jodipati mengikuti suaminya, kekuasaan negara Pringgandani diwakilkan kepada adiknya, Brajadenta sampai Gatotkaca dewasa dan diangkat menjadi raja negara Pringgandani bergelar Prabu Kacanegara. Dewi Arimbi mempunyai kesaktian; dapat beralih rupa dari wujudnya raksasa menjadi putri cantik jelita. Akhir kehidupannya diceritakan, gugur di medan Perang Bharatayuda membela putranya, Gatotkaca yang gugur karena panah Kunta milik Adipati Karna, raja negara Awangga.
Arimbi mempunyai sifat dan perwatakan : jujur, setia, berbakti, tulus hati, berani, bersih, watak ksatria dan sangat sayang terhadap putranya (saudaranya)

Sumber gambar :
Sumber data :