COMMUNITY BASED TOURISM (CBT)
Pariwisata Berbasis Masyarakat
Pariwisata dapat menawarkan kesempatan bagi
pengunjung dari berbagai latar belakang untuk berbagi pengalaman langsung dan
mengembangkan hubungan pribadi yang berkontribusi terhadap pembangunan
masyarakat yang berkelanjutan. Namun hanya sedikit yang mendapat manfaat dari
kegiatan pariwisata di dunia dalam kurun waktu 50 tahun sejak awal kemunculan
kegiatan kepariwisataan. Masyarakat telah merasakan dampak negatif yang
disebabkan oleh kegiatan pariwisata yaitu kerusakan alam, mengubah sosial
masyarakat dan budaya.
Community Based Tourism (CBT) menawarkan bagaimana pariwisata dapat
berkontribusi pada proses pengembangan masyarakat? CBT adalah
pariwisata yang mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya.
Ini dikelola dan dimiliki oleh masyarakat, untuk masyarakat, dengan tujuan
untuk memungkinkan pengunjung meningkatkan kesadaran mereka dan belajar tentang
masyarakat dan cara hidup setempat. CBT bukan hanya sekedar bisnis pariwisata yang hanya
mencari profit namun mementingkan dampak yang diberikan kepada masyarakat dan
sumber daya lingkungan.
Berikut
ini adalah elemen penting kunci CBT
·
Sumber
Daya Alam dan Budaya
1.
Sumber daya alam terpelihara dengan baik
2. Ekonomi
lokal dan moda produksi bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan
3. Bea dan
budaya unik untuk tujuan
4. Masyarakat
berbagi kesadaran, norma dan ideologi
5. Komunitas
memiliki penatua yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan tradisional
setempat.
6. Komunitas
memiliki rasa memiliki dan ingin berpartisipasi dalam perkembangannya sendiri
7. Komunitas
memiliki peraturan dan peraturan untuk pengelolaan lingkungan, budaya, dan
pariwisata.
8. Suatu
organisasi atau mekanisme lokal ada untuk mengelola pariwisata dengan kemampuan
untuk menghubungkan pariwisata dan pengembangan masyarakat.
9. Manfaatnya
terbagi secara merata ke semua.
10. Persentase
keuntungan dari pariwisata berkontribusi pada dana masyarakat untuk pembangunan
ekonomi dan sosial masyarakat.
11. Membina
proses pembelajaran bersama antara host dan tamu.
12. Mendidik
dan membangun pemahaman tentang beragam budaya dan cara hidup.
13. Meningkatkan
kesadaran akan konservasi alam dan budaya di kalangan wisatawan dan masyarakat
setempat.
CBT hadir
menjadi strategi untuk untuk memperkuat kemampuan organisasi masyarakat dalam
mengelola sumber daya pariwisata dan berkontribusi untuk masyarakat setempat. Namun CBT juga belum menjadi solusi
yang sempurna untuk menyelamatkan masyarakat dari kerusakan yang diakibatkan
oleh kegiatan pariwisata. Oleh karena itu komunitas masyarakat harus menerapkan
prinsip yang menyajikan konsep CBT. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
1.
Mengakui,
mendukung dan mempromosikan kepemilikan masyarakat terhadap pariwisata;
2.
Melibatkan
anggota masyarakat sejak awal dalam setiap aspek;
3.
Mempromosikan kebanggaan masyarakat;
4.
Meningkatkan kualitas hidup;
5.
Memastikan
kelestarian lingkungan;
6.
Pertahankan
karakter dan budaya unik daerah setempat;
7.
Tingkatkan
pembelajaran lintas budaya;
8.
Menghormati
perbedaan budaya dan martabat manusia;
9.
Memberikan
manfaat secara adil bagi anggota masyarakat;
10. Kontribusi persentase pendapatan
yang tetap terhadap proyek masyarakat;
CBT dapat digunakan sebagai alat untuk pengembangan
masyarakat :
·
Sosial
1.
Meningkatkan kualitas
hidup
2.
Peningkatan kebanggan
komunitas
3.
Pembagian peran adil
antar geneder maupun generasi
4.
Membangun penguatan
organisasi
·
Budaya
1.
Mendorong masyarakat
untuk menghormati budaya yang berbeda
2.
Membantu berkembangnya
pertukaran budaya
3.
Budaya pembangunan
melekat erat dengan budaya lokal
·
Politik
1.
Meningkatkan
partisipasi dari penduduk lokal
2.
Peningkatan kekuasaan
komunitas yang lebih luas
3.
Menjamin hak-hak dalam
pengelolaan sumber daya alam
·
Ekonomi
1.
Adanya dana untuk
pengembangan komunitas
2.
Terciptanya lapangan
pekerjaan di sektor pariwisata
3.
Timbulnya pendapatan
masyarakat lokal dari sekotor pariwisata
·
Lingkungan
1.
Mempelajari carrying
capacity area
2.
Mengatur pembuangan
sampah
3.
Meningkatkan kepedulian
akan perlunya konservasi sumber daya alam
Ekowisata
Ekowisata adalah wisata yang
bertanggung jawab di daerah yang memiliki sumber daya alam itu memiliki
karakteristik endemik dan sumber daya budaya atau sejarah yang ada terintegrasi
ke dalam sistem ekologi kawasan ini.
Ekowisata mempunyai tujuan untuk
menciptakan sebuah kesadaran di antara semua pihak terkait mengenai kebutuhan
dan tindakan yang digunakan untuk melestarikan ekosistem dan karena itu
berorientasi pada masyarakat serta penyediaan pengalaman belajar bersama
mengenai pariwisata berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan di Indonesia.
·
Unsur
Ekowisata
Ekowisata
mempertimbangkan elemen kunci berikut ini:
1. Situs
Tujuannya
memiliki atraksi alam dan kualitas unik
2. Pengelolaan
-
Pariwisata
dikelola secara lestari.
-
Tanggung
jawab lingkungan dipromosikan.
-
Dampak
lingkungan negatif diminimalkan.
3. Proses dan Kegiatan
-
Pengunjung
dididik tentang lingkungan dan ekologi situs.
-
Kesadaran
lingkungan dinaikkan diantara wisatawan dan pemangku kepentingan.
4. Partisipasi
-
Masyarakat
lokal berpartisipasi dalam prosesnya.
-
Penghasilan
terbagi secara adil untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Keuntungan
dari pariwisata berkontribusi terhadap pengembangan tujuan.
Perbedaan Ecotourism dengan CBT :
·
Ecotourism:
1.
Manajemen yang
bertanggung jawab atraksi alam, budaya lokal dan kualitas unik dari tujuan.
2.
Kepemilikan tidak
ditentukan.
3.
Manajemen pariwisata
tidak ditentukan
4.
Menekan pariwisata dan
lingkungan hidup
·
CBT
1.
Manajemen yang
bertanggung jawab atas lingkungan, sumber daya alam, sosial sistem dan budaya
sebagai respon terhadap kebutuhan masyarakat.
2.
Kepemilikan dari
masyarakat.
3.
Manajemen pariwisata
dari masyarakat.
4.
Menekan ke perkembangan
holistik