Minggu, 25 Februari 2018

RINGKASAN DAMPAK PARIWISATA DAN REKREASI DI DAERAH PEDESAAN

A. Bidang sosio ekonomi

•Positive
1. Berikan sumber penghasilan baru, alternatif atau tambahan dan pekerjaan
▶ Dengan adanya pariwisata di daerah pedesaan akan sangan membantu secara langsung kepada penduduk desa tersebut. Manfaat langsung yang didapatkan yaitu pendapatan yang secara langsung diterima dari wisatawan. 

2. Membantu mengurangi ketidakseimbangan kekuatan gender dan ketidakseimbangan sosial lainnya
▶Dengan berkembangnya pariwisata di masyarakat desa maka akan mengurangi tingkat perbedaan gender. Wanita akan dianggap setara dengan lelaki dan dapat juga menentukan keputusan.

3. Mendorong kegiatan komunitas secara kolektif
▶ Banyaknya wisatawan yang datang akan membuat komunitas masyakat bekerja untuk melayani wisatawan. Sehingga komunitas tersebut akan menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

4. Memberikan kesempatan untuk mempertahankan populasi di daerah yang mungkin mengalami depopulasi
▶Daerah yang mengalami depopulasi dapat diselamatkan dengan adanya pariwisata yang berkembang di daerah pedesaan.

5. Mengaktifkan area yang akan diisi ulang

6. Efek pengganda keseluruhan, meski di daerah pedesaan ini cenderung lebih rendah

•Negatif
1. Kebocoran ekonomi

2. Inflasi harga lokal 
▶ Pariwisata akan menyebabkan kenaikan harga secara terus menerus akan mengakibatkan inflasi harga terhadap suatu produk. 

3. Migrasi tenaga kerja 
▶Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan menarik pekerja dari daerah lain sehingga akan memenuhi satu daerah saja

4. Mendistorsi struktur pekerjaan lokal 

5. Mendistorsi pasar perumahan lokal 

6. Memperkuat persepsi pekerjaan perempuan sebagai gaji rendah dan paruh waktu dan perpanjangan 'peran dalam rumah tangga' 
▶Dengan adanya migrasi pekerja maka wanita akan mengikuti migrasi tersebut, namun presepsi masyarakat akan tetap sama terhafap perempuan, bahwa perempuan hanya kaum lemah.

7. Komplek mandiri dengan jaringan yang lemah dengan ekonomi lokal Pola permintaan musiman

B.Bidang cultural

•Positif 
1. Mengengbangkan kembali budaya lokal
▶ Pariwisata akan dapat melestatikan budaya dengan cara meberdayakan masyarakat desa untuk ikut andil dalam mempelajari budaya tersebut

2. Menanamkan rasa kebanggaan lokal, harga diri dan identitas  
▶Dengan mempelajari budaya lokal maka akan semakin banyak masyarakat yang mengenal budaya tersebut sebagai identitas diri.

•Negatif 
1. Memproduksi atau mendistorsi 'budaya' lokal untuk komodifikasi dan keaslian bertahap 

2. Hancurkan budaya asli
▶Sisi negatif dari pariwisata yang berkembang di pedesaan akan melunturkan budaya asli karena budaya tersebut telah dijadikan sebagai kegiatan komersial

C. Fisik: dibangun dan 'natural'

•Positif
1. Kontribusi terhadap konservasi dan perlindungan

2. Membantu perbaikan dan penggunaan kembali properti terbengkalai
▶pariwisata yang berkembang akan mendorong masyarakat desa dalam memperbaiki sarana dan prasarana yang ada sehingga menjadi semakin lebih baik dan terawat

•Negatif 
1. Perusakan habitat
▶Bila pariwisata di desa semakin berkembang dan banyak wisatawan yang datang maka akan memungkinkan perusakan habitat yang diakibatkan oleh kegiatan nakal wisatawan.

2. Mengotori, emisi dan bentuk polusi lainnya

3. Kemacetan
▶kemacetan juga akan terjadi ketika jumlah pengunjung yang datang tidak dapat dikendalikan

4. Perumusan konstruksi baru, mungkin dicangkokkan ke permukiman yang ada

Sabtu, 17 Februari 2018

RAGAM KEGIATAN WISATA DAN REKREASI DI PEDESAAN

      Di masa dewasa ini terdapat banyak sekali tipe-tipe wisata yang dilakukan oleh wisatawan, semakin lama semakin beragam pula jenis olahraga yang digemari oleh wisatawan. Tipe-tipe wisata tersebut adalah:
1.     
                       Kegiatan wisata di daratan mempunyai beberapa jenis, antara lain: Tour kegiatan Budaya Hiking (jalan setapak, jalur kebugaran, taman alam) Arkeologi Tempat restorasi berkuda, Tour di kafilah gipsi, gerobak Warisan pedesaan studi, Touring bermotor (trail riding, all-medan Industri lokal, pertanian atau kendaraan kerajinan, otomotif) perusahaan, Kota kecil, Tour desa museum, Liburan 'Adventure', Liburan padang gurun, Kursus di bidang kerajinan, Bersepeda Bengkel artistik, Kelompok rakyat mengendarai keledai, Ski lintas negara Rute budaya, gastronomi dan lainnya.
2.    
            Kegiatan wisata dengan air yang berhubungan dengan kesehatan Perikanan Kebugaran pelatihan Kursus Assault Kolam wisata Sungai / kanal (rumah perahu, Spa sempit dan resor kesehatan kapal, tongkang), Kegiatan kano, kayak dan arung jeram 'Pasif', Windsurfing Relaksasi liburan di lingkungan pedesaan Balapan Speedboat Studi alam diatur di luar ruangan, termasuk pelayaran birdwatching, fotografi.
3.  
                                    Selain kegiatan wisata di daratan, dan lautan terdapat pula kegiatan wisata yang berada di udara. Kegiatan wisata tersebut antara lain: Fasilitas apresiasi lansekap 'aqualand', Acara 'Hallmark' aktivitas di udara, Festival olahraga pesawat ringan pedesaan, Hang-gliding dan micro-light aircraft Agricultural shows, Balon udara panas.
4.   
                      Hubungan bisnis juga tidak kalah eksis di masa sekarang. Banyak pebisnis yang memanfaat jenis-jenis olahraga tertentu untuk melancarkan kegiatan bisnis dan lebih mempererat hubungan antar pebisnis. Contoh kegiatan bisnis yang sedang tren adalah:  Kegiatan olah raga Konvensi / konferensi berskala kecil, Memerlukan pengaturan alam: kunjungan singkat Insentif pariwisata, Potholing Panjat tebing Orienteering, Tenis, Golf, Ski lereng intensitas rendah, Berburu.

Selasa, 13 Februari 2018

Review dan Analisis Desa Wisata Gunung Kidul

DESA WISATA NGLANGGERAN
GUNUNG KIDUL


Anggota :

Agnes Christiani A. K

Almira Farida

Cendyta F

Theresia Satya Christi




  • Desa Ngelanggeran terletak di Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul. Desa ini memperoleh penghargaan sebagai desa wisata terbaik dari ASEAN CBT AWARDS 2017 yang diserahkan di Singapura pada hari Jumat 20 Januari 2017. Desa Ngelanggeran mendapatkan penghargaan ini karena mampu memberikan kontribusi kesejahteraan sosial yang melibatkan masyarakat. 
  • Di Desa Ngelanggeran terdapat kelompok masyarakat yang membentuk organisasi kecil, yaitu Karang Taruna, Bakti Putera Mandiri yang menjadi pengelola kawasan Ekowisata Gunung Api Purba, dan juga menjadi pemandu wisata.Terdapat juga organisasi perempuan yang tergabung dalam KUBE PURBA RASA yaitu Kelompok Usaha Bersama Purba Rasa yang bertugas mengolah makanan hasil pertanian menjadi kuliner untuk wisatawan dan dijual di warung sekitar Desa Ngelanggeran. Di Desa Ngelanggeran terdapat pula kelompok tani yang bernama GAPOKTAN (Gabungan kelompok Tani)  yang mengolah pertanian ramah lingkungan dan dengan sentuhan teknologi. Dengan adanya kelompok kecil tersebut, masyarakat Desa Ngelanggeran menjadi pelaku utama dan tidak hanya menjadi penonton atraksi pariwisata.
  • Desa Wisata Ngelanggeran menerapkan konsep wisata berbasis konservasi yang menawarkan dua pilihan wisata utama yaitu Gunung Api Purba Ngelanggeran dan Embung Ngelanggeran. Di Desa Wisata Ngelanggeran juga menawarkan program live in yaitu penduduk membuat penginapan dari rumah mereka sendiri sehingga wisatawan bisa berinteraksi dengan penduduk dan belajar budaya Desa Ngelanggeran seperti membatik topeng, membuat kerajinan dari janur, belajar tari tradisional Jatilan dan Reog, dll. Wisatawan dapat memilih hanya bermalam atau mengambil paket bermalam beserta aktivitas di luar ruang. Tarif kenginap disana satu orang dikenakan 100. 000 per malam dan 60.000 untuk pelajar. Jika ingin melakukan kegiatan out bond atau mendaki gunung akan dikenakan biaya tambahan.

Sabtu, 10 Februari 2018

COMMUNITY BASED TOURISM

COMMUNITY BASED TOURISM (CBT)
Pariwisata Berbasis Masyarakat

Pariwisata dapat menawarkan kesempatan bagi pengunjung dari berbagai latar belakang untuk berbagi pengalaman langsung dan mengembangkan hubungan pribadi yang berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Namun hanya sedikit yang mendapat manfaat dari kegiatan pariwisata di dunia dalam kurun waktu 50 tahun sejak awal kemunculan kegiatan kepariwisataan. Masyarakat telah merasakan dampak negatif yang disebabkan oleh kegiatan pariwisata yaitu kerusakan alam, mengubah sosial masyarakat dan budaya.
Community Based Tourism (CBT) menawarkan bagaimana pariwisata dapat berkontribusi pada proses pengembangan masyarakat? CBT adalah pariwisata yang mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya. Ini dikelola dan dimiliki oleh masyarakat, untuk masyarakat, dengan tujuan untuk memungkinkan pengunjung meningkatkan kesadaran mereka dan belajar tentang masyarakat dan cara hidup setempat. CBT bukan hanya sekedar bisnis pariwisata yang hanya mencari profit namun mementingkan dampak yang diberikan kepada masyarakat dan sumber daya lingkungan.
Berikut ini adalah elemen penting kunci CBT
·         Sumber Daya Alam dan Budaya
1.   Sumber daya alam terpelihara dengan baik
2.  Ekonomi lokal dan moda produksi bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan
3.   Bea dan budaya unik untuk tujuan
4.   Masyarakat berbagi kesadaran, norma dan ideologi
5.  Komunitas memiliki penatua yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan tradisional setempat.
6.  Komunitas memiliki rasa memiliki dan ingin berpartisipasi dalam perkembangannya sendiri
7.  Komunitas memiliki peraturan dan peraturan untuk pengelolaan lingkungan, budaya, dan pariwisata.
8.  Suatu organisasi atau mekanisme lokal ada untuk mengelola pariwisata dengan kemampuan untuk menghubungkan pariwisata dan pengembangan masyarakat.
9.   Manfaatnya terbagi secara merata ke semua.
10. Persentase keuntungan dari pariwisata berkontribusi pada dana masyarakat untuk pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat.
11. Membina proses pembelajaran bersama antara host dan tamu.
12. Mendidik dan membangun pemahaman tentang beragam budaya dan cara hidup.
13. Meningkatkan kesadaran akan konservasi alam dan budaya di kalangan wisatawan dan masyarakat setempat.
CBT hadir menjadi strategi untuk untuk memperkuat kemampuan organisasi masyarakat dalam mengelola sumber daya pariwisata dan berkontribusi untuk masyarakat setempat. Namun CBT juga belum menjadi solusi yang sempurna untuk menyelamatkan masyarakat dari kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pariwisata. Oleh karena itu komunitas masyarakat harus menerapkan prinsip yang menyajikan konsep CBT. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
1.      Mengakui, mendukung dan mempromosikan kepemilikan masyarakat terhadap pariwisata;
2.      Melibatkan anggota masyarakat sejak awal dalam setiap aspek;
3.       Mempromosikan kebanggaan masyarakat;
4.       Meningkatkan kualitas hidup;
5.      Memastikan kelestarian lingkungan;
6.      Pertahankan karakter dan budaya unik daerah setempat;
7.      Tingkatkan pembelajaran lintas budaya;
8.      Menghormati perbedaan budaya dan martabat manusia;
9.      Memberikan manfaat secara adil bagi anggota masyarakat;
10.  Kontribusi persentase pendapatan yang tetap terhadap proyek masyarakat;
CBT dapat digunakan sebagai alat untuk pengembangan masyarakat :
·         Sosial
1.      Meningkatkan kualitas hidup
2.      Peningkatan kebanggan komunitas
3.      Pembagian peran adil antar geneder maupun generasi
4.      Membangun penguatan organisasi
·         Budaya
1.      Mendorong masyarakat untuk menghormati budaya yang berbeda
2.      Membantu berkembangnya pertukaran budaya
3.      Budaya pembangunan melekat erat dengan budaya lokal
·         Politik
1.      Meningkatkan partisipasi dari penduduk lokal
2.      Peningkatan kekuasaan komunitas yang lebih luas
3.      Menjamin hak-hak dalam pengelolaan sumber daya alam
·         Ekonomi
1.      Adanya dana untuk pengembangan komunitas
2.      Terciptanya lapangan pekerjaan di sektor pariwisata
3.      Timbulnya pendapatan masyarakat lokal dari sekotor pariwisata
·         Lingkungan
1.      Mempelajari carrying capacity area
2.      Mengatur pembuangan sampah
3.      Meningkatkan kepedulian akan perlunya konservasi sumber daya alam
Ekowisata
Ekowisata adalah wisata yang bertanggung jawab di daerah yang memiliki sumber daya alam itu memiliki karakteristik endemik dan sumber daya budaya atau sejarah yang ada terintegrasi ke dalam sistem ekologi kawasan ini.
Ekowisata mempunyai tujuan untuk menciptakan sebuah kesadaran di antara semua pihak terkait mengenai kebutuhan dan tindakan yang digunakan untuk melestarikan ekosistem dan karena itu berorientasi pada masyarakat serta penyediaan pengalaman belajar bersama mengenai pariwisata berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan di Indonesia.
·         Unsur Ekowisata
Ekowisata mempertimbangkan elemen kunci berikut ini:
1.    Situs
     Tujuannya memiliki atraksi alam dan kualitas unik
2.    Pengelolaan
-          Pariwisata dikelola secara lestari.
-          Tanggung jawab lingkungan dipromosikan.
-          Dampak lingkungan negatif diminimalkan.
3.    Proses dan Kegiatan
-          Pengunjung dididik tentang lingkungan dan ekologi situs.
-          Kesadaran lingkungan dinaikkan diantara wisatawan dan pemangku kepentingan.
4.    Partisipasi
-          Masyarakat lokal berpartisipasi dalam prosesnya.
-          Penghasilan terbagi secara adil untuk meningkatkan kualitas hidup.
-          Keuntungan dari pariwisata berkontribusi terhadap pengembangan tujuan.
Perbedaan Ecotourism dengan CBT :
·         Ecotourism:
1.      Manajemen yang bertanggung jawab atraksi alam, budaya lokal dan kualitas unik dari tujuan.
2.      Kepemilikan tidak ditentukan.
3.      Manajemen pariwisata tidak ditentukan
4.      Menekan pariwisata dan lingkungan hidup
·         CBT
1.      Manajemen yang bertanggung jawab atas lingkungan, sumber daya alam, sosial sistem dan budaya sebagai respon terhadap kebutuhan masyarakat.
2.      Kepemilikan dari masyarakat.
3.      Manajemen pariwisata dari masyarakat.
4.      Menekan ke perkembangan holistik